animasi  bergerak gif
Tutorial Blog
animasi blog
Animasi Blog
animasi blog
Animasi Blog

Saturday, November 21, 2015

Alat Ukur



MAKALAH INDIVIDU
ALAT-ALAT UKUR
(Untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Alat-alat ukur)
Dosen pengampu:
1.      Dr. Nyoto Suseno, M.Si
2.      Riswanto, M.Pd.Si



Description: logo_um_ijo.jpg
 








Oleh :

Rafita Al Qorny                                (14330031)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2015
ALAT-ALAT UKUR
1.        Alat-alat Ukur Massa
Massa adalah banyaknya materi yang terkandung dalam suatu benda. Satuan standar untuk massa adalah kilogram.
1.1          Neraca O’haus  2 Lengan
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCybduzEmT1Cdr3sGiWHf5pq2to6MLxJS7gRsJMJNy3zoYOMXsPw0GKJ6byUVvw2ekZCa1N3XCKH8coC__LditxqnZtRM4VTtJmVmVT2YEJPRffpbK-RwfzsWmjVSe71fnyEs7C7WNZss/s1600/img5.jpg

1.1.1        Spesifikasi
1.1.1.1      Ketelitian                : 0,1 gram
1.1.1.2       Batas ukur              : 311 gram
1.1.1.3      Tipe                         :311
1.1.2        Bagian-bagian Neraca O’haus
1.1.2.1       Pemutar skala 2 desimal 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9ekpSb6aeIgPwcnFQ_A7Qfgha-SXSvQrn_PITUyxrz6yyXhyphenhyphenw0VecMWXuKB4dlttYw5Or32Ue1AJsg0IhBvEZtlL-oN7r-ZYp7AGt-ZHkxwhfdCBI2Mafo32lazEKxtcRzhrAns-RRpg/s1600/img5.jpg

        Ini berfungsi untuk menentukan massa yang ditimbang , sehingga akan didapatkan angka ke 2 dibelakang koma. Cara menggunakannya yaitu dengan cara memutarnya ke arah kanan samapi moncong bebek penentu keseimbangan pas berada di 0 atau ditengah.
1.1.2.2       Piring Neraca
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi770sQMPu-_ojXQPrbNVhSFng7y7w9-lHLt_-pSuNLp2U8DqLjPff_EhmegVXoaTq6Jp1mwtuaHmAoUs8O2H6srVy2Hzl6IgsywedYd7JxM6n5ohAhWP-B4P3znT8Ja-AatNEcMFjY-qQ/s1600/img5gtt.jpg
Merupakan tempat untuk menyimpan benda / zat yang akan ditimbang. 
1.1.2.3       Penyangga Neraca
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYuqQrr4nuiW4PcLFVOLLYY4r0r4lPcd_NAkGCHXKxocjLsNcLUiUWRqymYz9_ewGK2AfYIY7iqEQZ6hwggGfRura_SUiD8Bk7Ezs7-qiwPSvLq7tv-qB-MXzpb6SaM49hOMQAJK7wvTk/s1600/jasdgjhdg.jpg
Berfungsi untuk menyangga neraca ohaus agar tetap berdiri tegak 
1.1.2.4       Pointer ( Yang seperti moncong bebek)
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhPd9ziy_psPAHPGvqMubJAusknydEEesFrX62w-iJ2N68NoQMLQnno_R8YPc4BxR-J0_mFe-TpT_oeN62ne2ejDvUQpfcaZLaH0YP26YA8xm9-tq729WpcthriEczJZ9pxUy-Ft57UmEQ/s1600/jasdgjhdgf.jpg
Berfungsi untuk menentukan apakah neraca sudah seimbang atau belum . Carannya dengan memutar sekrup penyeimbang hingga pointer tepat di tengah / di titik 0.
1.1.2.5       Sekrup untuk Penyeimbang
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCQqV9b6YJuZxeEncVoyGIewWaDa_jeUIq0wrE0W5aMfI7Lb_69-vty-bObSp6M7CyzmVnGdzg9ouZ0EpNWPlEGDXujLUfvrzztqs5KP6Bq9CDILB-bZzcr15tNmDW-5zNzhtdy0ILXbM/s1600/img51df.jpg
Berfungsi untuk menyeimbangkan neraca dengan cara memutar - mutarkannya sampai pointer tepat di tengah/ di titik nol.
1.1.2.6       Skala
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDjSu4mQ8teuCVnDsuujrL1CwipJQZSt5yp-IsR_U562484BuJrk5mr8RoCnh196iroo9tLaOAsSyO7DtewRYQftlfK4s_FNS10AofAlrTLKLxPc58UUIltZtdzHzNyT-_Yhh6awXBplQ/s1600/img51dfdjfh.jpg
Skala berfungsi untuk menentukan massa yang ditimbang. Cara memakai skala yaitu dengan cara menggeser anak timbang ke kanan sampai pointer yang seperti moncong bebek tepat berada di tengah. 

1.1.3        Cara Menggunakan
1.1.3.1  Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar;
1.1.3.2  Meletakkan benda yang akan diukur massanya;
1.1.3.3  Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0; dan
1.1.3.4  Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya

1.2          Neraca O’haus 3 Lengan dan 4 lengan
.
Description: gambar neraca ohaus 3 lengan
1.2.1        Spesifikasi
1.2.1.1      Ketelitian                : 0,01gram
1.2.1.2       Batas ukur              :310 gram
1.2.1.3      Tipe                         :
1.2.2        Bagian-bagian Neraca O’haus 3 Lengan
Description: C:\Users\RAVITA\Pictures\neraca tiga lengan.jpg
1.2.2.1      Knop atau pemutar kalibrasi
1.2.2.2      Pemberat atau anting yang diletakkan di masing-masing lenganyang bisa di geser ke kanan dan kekiri
1.2.2.3      Tempat beban temapt untuk memasang beban atau benda yang ingin di ukur
1.2.2.4      Titik nol garis kesetimbangan., titik ini untuk mengkalibrasi sebelum digunakan dan untuk keseimbangan ketika pengukuran sudah di lakukan
1.2.2.5      Lengan neraca  yang terdiri dari tiga lengan . Untuk neraca 3 lengan yang ada di laboratorium saya seperti foto di atas terdiri dari tiga lengan dengan skala maksimal berbeda:
1.2.2.5.1        Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,….., 10gr. Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr.jadi skala terkecil 0,1 gram
1.2.2.5.2         Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, ………, 500gr.
1.2.2.5.3        Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, …, 100 gr.
1.2.3        Cara Menggunakan Neraca O’haus  3 Lengan
1.2.3.1      Melakukan kalibrasi terhadap neraca yang akan digunakan untuk menimbang, dengan cara memutar sekrup yang berada disamping atas piringan neraca ke kiri atau ke kanan posisi dua garis pada neraca sejajar
1.2.3.2      Meletakkan benda yang akan diukur massanya
1.2.3.3      Menggeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0 dan
1.2.3.4 Jika dua garis sejajar sudah seimbang maka baru memulai membaca hasil pengukurannya.
1.2.3    Cara Membaca Neraca O’haus  3 Lengan
1.2.3.1   Setiap lengan jangan  lupa berada pada skala 0
1.2.3.2   Kalibrasi terlebih dahulu,   dengan cara  memutar skrup knop pemutar kalibrasi di bagian belakang, sampai  seimbang atau jarum penunjuk menunjukkan anka titik nol, hal ini dilakukan agar pengukrannya lebih tepat. 
1.2.3.3   Meletakakn benda yang diukur massanya  .
1.2.3.4   Menggeser skalanya mulai dari lengan yang besar dan jangan sampai melebihi titik nol , baru skala yang kecil sampai menunjukkan keseimbangan di titik nol ( dua garis sejajar).
1.2.3.5   Membaca hasil pengukuran dengan menjumlahkan setipa skala mulai dari yang besar hingga yang kecil agar lebih mudah.
1.2.4    Ketelitian Neraca O’haus 3 Lengan
Skala terkecil dari neraca tersebut adalah 0,1 gram (yaitu jarak antar skala pada lengan yang paling depan). Ketelitian dari neraca adalah setengah dari skala terkecil. Jadi ketelitian neraca adalah :
Dx = ½ x 0,1 gram = 0,05 gram.
Dengan ketelitian 0,05 gram, maka neraca 3 lengan dapat dipergunakan untuk mengukur massa sebuah benda dengan lebih teliti (akurat).
1.3          Neraca Pegas
Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya neraca pegas mengukur ketegangan pegas, yang sebenarnya adalah tekanannya.
1.3.1        Spesifikasi
1.3.1.1      Ketelitian                : 1 gram
1.3.1.2       Batas ukur              :


1.3.2        Gambar dan Bagian-bagian Neraca Pegas

 Description: http://www.alatlabperaga.com/image/cache/data/new_image/Neraca%20Pegas%20Logam%20250g%20-%202,5N%20copy-500x500.jpg
Berikut adalah bagian bagian dari neraca pegas:
1.3.2.1      Gantungan sebagai tempat untukmemegang dinamometer tersebut agar tidak menganggu proses pengukuran
1.3.2.2      Penunjuk skala adalah bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala (hasil pengukuran)
1.3.2.3      Pegas adalah bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang sangat vital.
1.3.2.4      Skala adalah  harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang menunjukkan hasil pengukuran
1.3.2.5      Pengait sebagai tempat dimana benda diletakkan.

1.3.3        CARA MENGGUNAKAN NERACA PEGAS.
1.3.3.1      Mengkalibrasi dinamometer dengan cara memutar sekrup yang ada di bagian atas dinamometer tanpa beban hingga garis penunjuk skala menunjukan pada skala nol.
1.3.3.2      Gantungkan benda yang akan diukur massanya pada pengait yang terdapat di bagian bawah pegas.
1.3.3.3      Setelah keadaan sistem tenang, lihat skala yang ditunjukan oleh penunjuk skala.
1.3.4        CARA MEMBACA NERACA PEGAS.
Cara membaca neraca pegas ini sama halnya mistar yaitu melihat angka yang ditunjukan oleh penunjuk skala. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil  pada dinamometer berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium adalah 0,1 N.
1.4         Neraca Digital
Salah satu neraca yang memiliki tingkat ketelitian tinggi, neraca ini mampu menimbang zat atau benda sampai batas 0,0001 g.
1.4.1        Spesifikasi
1.4.1.1      Ketelitian                : 0,001 gram
1.4.1.2       Batas ukur              :0,0001 gram
1.4.2        Gambar dan Bagian-bagian Neraca Digital 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeHC6zBW2ZPQgPZLy0OXpbvZHFbCpchutXF-hANLFT1TBaCUh1OIvYXq8b60-NOysfmMY2srlvV5xBkl-bSZErFX0My33AAM_ouD087RiRqij9toYDnjcJFyoNeVIgcpIbplHVzZ9GTg/s1600/neraca+digital.jpg

1.4.3        Cara Menggunakan
1.4.3.1  Timbangan dihidupkan paling sedikit 5 menit sebelum digunakan.
1.4.3.2  Buka tutup timbangan lalu letakkan kertas diatas platform timbangan. Nolkan timbangan dengan menekan tombol “Tare” yang kiri atau kanan “0,00x”
1.4.3.3  Akan muncul di layarnya (weight display).
1.4.3.4   Gunakan sendok yang bersih dan tambahkan bahan kimia yang mau ditimbang pada kertas sampai jumlahnya sesuai dengan kebutuhan resepnya.
1.4.3.5   Bacalah hasilnya pada layar
2.        Alat-alat Ukur Panjang
2.1              Mistar

2.1.1        Spesifikasi
2.1.1.1      Ketelitian               : 1 mm atau 0,1 cm
2.1.1.2       Batas ukur              : 1 m

2.1.2        Bagian-bagian
Description: Hasil gambar untuk bagian mistar

2.1.3        Cara Menggunakan
2.1.3.1  Impitkan skala nol pada mistar dengan salah satu ujung benda yang akan diukur
2.1.3.2  Lihat posisi ujung lain benda tersebut. Baca skala mistar yang berimpit dengan ujung lain benda.
2.1.3.3  Secara umum akan teramati ujung benda tidak tepat berimpit dengan salah satu skala millimeter pada mistar
2.2              Jangka Sorong
ü Jangka sorong adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang, tebal, kedalaman lubang, dan diameter luar maupun diameter dalam suatu benda dengan batas ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong mempunyai dua rahang, yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Pada rahang tetap dilengkapi dengan skala utama, sedangkan pada rahang sorong terdapat skala nonius atau skala vernier. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm yang terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.batas ukurnya yaitu 150 mm
2.2.1        Jangka Sorong Digital
Jangka sorong digital, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan display digital.
2.2.1.1      Bagian-bagian
2.2.1.1.1        Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin. Rahang dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
2.2.1.1.2        Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
2.2.1.1.3        Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai pengunci jangka sorong agar tidak bergeser pada saat melakukan pengukuran.
2.2.1.1.4        Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang tidak baku yang dalam bentuk satuan inchi
2.2.1.1.5        Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang digunakan secara internasioanal yang dalam bentuk satuan cm atau mm
2.2.1.1.6        Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi sebagai alat untuk mengukur kedalaman suatu lubang.
2.2.1.1.7        Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial scale) dan Skala metrik (Metric scale)
2.2.1.1.8        Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser (skala geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw)
2.2.1.1.9        Power on/off, berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan alat.
2.2.1.1.10    Zero setting, berfungsi untuk mengkalibrasi jangka sorong.
2.2.1.1.11    LCD display, berfungsi untuk melihat hasil pengukuran
2.2.1.2      Cara Menggunakan
2.2.1.2.1        Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Hitung jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol sobat bisa mensettingnya.
2.2.1.2.2        Nyalakan tombol on untuk menghidupkan alat atau layar LCD.
2.2.1.2.3        Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran.
2.2.1.2.4        Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
2.2.1.2.5        Setelah menggunakan tekan tombol off untuk mematikan alat atau lcd.
2.2.2        Jangka Sorong Analog
Jangka sorong analog, yaitu jangka sorong yang pembacaannya menggunakan jarum ukuran analog yang ditempelkan pada bagian muka (dengan stopper)
2.2.2.1  Gambar dan Bagian-bagian
Description: http://rumushitung.com/wp-content/uploads/2013/01/cara-menggunakan-jangka-sorong.png
2.2.2.1.1        Rahang dalam (internal jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur diameter suatu benda, misalnya diameter cincin. Rahang dalam terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
2.2.2.1.2        Rahang luar (external jaws), yang berfungsi sebagai alat untuk mengukur panjang suatu benda. Rahang luar juga terdiri dari dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang yang bisa digeser-geser (rahang geser)
2.2.2.1.3        Sekrup pengunci (Locking Screw), yang berfungsi sebagai pengunci jangka sorong agar tidak bergeser pada saat melakukan pengukuran.
2.2.2.1.4        Skala imperial (Imperial scale), merupakan skala yang tidak baku yang dalam bentuk satuan inchi
2.2.2.1.5        Skala metrik (Metric scale), merupakan skala baku yang digunakan secara internasioanal yang dalam bentuk satuan cm atau mm
2.2.2.1.6        Pengukur kedalaman (depth measuring blade), berfungsi sebagai alat untuk mengukur kedalaman suatu lubang.
2.2.2.1.7        Skala utama (main scale), di skala utama terdapat Skala imperial (Imperial scale) dan Skala metrik (Metric scale)
2.2.2.1.8        Skala Nonius (nonius scale), skala nonius letaknya pada ragang geser (skala geser) tepatnya di bawah sekrup pengunci (Locking screw)
2.2.2.2       Cara Menggunakan
a)      Awal persiapan, kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik. Jangan lupa untuk cek ketika rahang tertutup harus menunjukkan angka nol. Jika tidak menunjukkan angka nol bisa mensettingnya.
b)      Langkah/ cara menggunakan jangka sorong selanjutnya adalah membersihkan permukaan benda dan permukaan rahang agar tidak ada benda yang menempel yang bisa sebabkan kesalahan pengukuran.
c)      Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Pastikan posisi benda sesuai dengan pengukuran yang ingin diambil. Lalu tinggal membaca skalanya.
2.2.2.2.1        Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk mengukur diameter
Mengukur diameter sama seperti pengukuran sebelumnya, bedanya kalau tadi menggunakan rahang bagian bawah, untuk pengukuran diameter menggunakan rahang atas. Cara Menggunakannya, rapatkan rahang atas lalau tempatkan benda (cincin) yang akan diukur diameternya. Tarik rahang geser hingga kedua rahang menempek dan menekan bagian dalam benda. Patikan bahwa dinding bagian dalam benda tegak lurus dengan skala dalam artian benda jangan sampai miring.
2.2.2.2.2   Cara Menggunakan Jangka Sorong untuk Mengukur Kedalaman
Cara menggunakan jangka sorong untuk kedaaman prinsipnya sama dengan mengukur panjang benda dan diameter. Sobat hitung cukup menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya pada tangkai ukur. Tarik rahang geser hingga menyentuk permukaan dalam (dasar lubang).Usahakan benda yang diukur kedalamannya dalam keadaan statis (tidak Bergeser).
2.2.2.3  Cara Membaca Jangka Sorong
2.2.2.3.1        Lihat skala utama, lihat nilai yang terukur yang lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi berhimpit dengan garis pada skala utama bisa juga tidak. Jika tidak ambil nilai skala utama yang terdekat di kirinya. Pada tahap ini sobat hitung baru mendapatkan ketelitian sampai 1 mm.
2.2.2.3.2        Lihat Skala nonius, carilah angka pada skala nonius yang berhimpit dengan garis di skala utama. Pengukuran ini punya ketelitian hingga 0,1 mm
2.2.2.3.3        Jumlahkan

2.3         Mikrometer Skrup


2.3.1        Spesifikasi
2.3.1.1      ketelitian         :0,01 mm
2.3.1.2      batas ukur        :25mm
2.3.2        Bagian-bagian
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipPiezFclFHE8x2PryS4Dre8EBriDILJHIGmFfJButSp0cl8lD_hpA9nCaEyIk7_U7unP9oJg-IiHmMizZ5DLp2WaYIOnuqhAtpF56Qq1xloXONdeL4f4YbgL_BmhqZahOJ7DqEStC3uA/s320/vfig10a.jpg


2.3.1.1   Bingkai (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan dan pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan transfer panas dari tangan ketika pengukuran karena jika Anda memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat celcius, maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.
2.3.1.2       Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan dan diantara anvil dan spindle.
2.3.1.3   Spindle (gelendong)
Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan.
2.3.1.4   Pengunci (lock)
Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika mengukur benda.
2.3.1.5   Sleeve
Tempat skala utama.
2.3.1.5   Thimble
Tempat skala nonius berada
2.3.1.6   Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dan anvil.
2.3.2                       Cara Penggunaanya:
2.3.2.1 Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
2.3.2.1 Buka rahan dengan cara memutar kekiri pada skala putar hingga benda dapat masuk kerahang.
2.3.2.1 Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat.
2.4            Meteran
2.4.1        Spesifikasi
2.4.1.1 ketelitian         :0,5
2.4.1.2 batas ukur        :3m
2.4.2        Bagian-bagian
Description: http://4.bp.blogspot.com/-4D716u0V2I4/U65gpsHIUKI/AAAAAAAAAB0/4zzEJ69QAKE/s1600/meteran.jpg
2.4.2.1      Kotak meteran.
2.4.2.2      Meteran/Pita besi tipis.
2.4.2.3      Plat stainless pada ujung titik meteran.
2.4.2.4      Gantungan pada kotak meteran.
2.4.3        Cara menggunakan meteran
1.      Untuk mndapatkan hasil yang lebih baik akurat sebaiknya dilakukan dua orang
2.      Orang pertama memegang ujung awal meteran dititik yang pertama dan meletakkannya tepat di angka nol pada meteran
3.      Orang yang kedua memegang rol meteran menuju ketitik  pengukuran lainnya dan menarik meteran selurus mungkin dan meletakkan meteran di titik yang dituju
4.      Membaca angka dan meteran yang tepat dittitik yang di tuju.
2.5              Spherometer
Spherometer merupakan alat untuk mengukur jejari kelengkungan suatu permukaan. Biasanya digunakan untuk mengukur kelengkungan lensa. Spherometer memiliki 4 kaki, dengan 3 kaki yang permanen dan satu kaki tengah yang dapat diubah-ubah ketinggiannya.
Ketelitian spherometer yaitu 0,01 mm.
2.5.1       spesifikasi
          2.5.1.1 keelitian      :0,01mm
          2.5.1.2 batas ukur   :10mm
2.5.2  Bagian – bagian spherometer
Description: bagian-bagian spherometer
a)      Keping skala tegak
b)      Keping skala datar
c)      Tiga kaki tetap
d)     Pemutar keping skala datar
e)      Ujung kaki bergerak
1)         Skala utama
2)         Skala nonius
2.5.3        Cara Menggunakan
2.5.3.1 Menentukan titik nol alat, yaitu spherometer diletakkan di tempat (alas) yang rata dan sekrup S diputar sampai ujung sekrup U menyentuh alas tersebut. Jika menggunakan alas dari kaca plan parallel, maka pada saat bayangan ujung sekrup berhimpit dengan ujung sekrup itu menandakan bahwa ujung sekrup sudah tepat menyinggung/ menyentuh alas jika tidak menggunakan kaca plan parallel, maka pada saat sekrup S diputar ternyata kaki spherometer K akan ikut berputar berarti ujung sekrup U sudah menyentuh alas
2.5.3.2  Sekrup S diputar sehingga jarak antara ujung sekrup dengan alas dapat ditempati oleh benda yang mau diukur tebal atau kelengkungannya.
Benda yang akan diukur tebal atau kelengkungannya diletakkan di antara alas dan ujung sekrup U.
2.5.3.3  Sekrup S diputar sampai ujung sekrup tepat menyentuh permukaan benda yang diukur.
2.5.3.4  Tebal atau kelengkungan benda dapat ditentukan dengan menghitung selisih penunjukan pada langkah 4 dan langkah 1.
Benda yang dapat diukur tebal atau kelengkungannya dengan spherometer adalah benda yang ukurannya lebih kecil dari jarak antara kaki-kaki spherometer. Spherometer yang masih baik digunakan adalah spherometer yang ujung-ujung piringannya tidak peot dan ujung sekrup U benar-benar runcing.
2.6              Altimeter       
Altimeter merupakan instrumen untuk mengukur ketinggian.
Description: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/25/Altimeter_triple_pointer.png/480px-Altimeter_triple_pointer.png








2.6.1        spesifikasi
2.6.1.1  Ketelitian     
2.6.1.2  Batas ukur

2.6.2        Cara menggunakan
2.6.2.1  Jika kita ada di jalan setapak, di pinggir sungai yang tertera pada peta atau berada di pinggir tebing atau patahan, maka perpotongan antara garis yang ditarik dari titik identifikasi dari jalan setapak, atau sungai, atau pinggir tebing, adalah kedudukan atau posisi kita.
2.6.2.2  Tariklah garis dari satu titik identifikasi yang kita kenali.
2.6.2.3  Perpotongan antara garis yang ditarik dari titik identifikasi dengan garis kontur yang sesuai dengan posisi ketinggian di peta adalah posisi kita
3          Alat-alat Ukur  Waktu
3.1         Stopwatch Analog
Sebagai alat yang digunakan untuk mengukur lamanya waktu yang diperlukan dalam suatu kegiatan, misalnya berapa lama seorang perenang mencapai jarak 100 meter, atau berapa lama seorang pelari mencapai jarak 1 km, dsb.

3.1.1        Bagian bagian
Description: http://arifkristanta.files.wordpress.com/2009/07/stop-watch.png





3.1.1.1   
3.1.1.2  Tombol start/stop, untuk menjalankan dan menghentikan stopwatch.
3.1.1.3  Tombol riset, untuk meriset stopwatch ke nol.
3.1.1.4  Jarum besar, berfungsi sebagai jarum penunjuk dalam satuan detik
3.1.1.5  Jarum kecil, berfungsi sebagai jarum penunjuk satuan menit.
3.1.1.6  Lingkaran detik, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari angka 1 samapai 60 dalam satuan detik
3.1.1.7  Lingkaran menit, merupakan lingkaran yang berisi angka-angka mulai dari 5 sampai 30 dalam satuan menit.
3.1.2        Cara Kerja Stopwatch Analog adalah sebagai berikut :
3.1.2.1  Saat tombol start ditekan penahan pegas pertama akan terbuka sehingga gerigi berputar dan pegas pertama akan terkalibrasi secara periodik. Sehingga jarum bergerak.
3.1.2.2  Pada saat yang sama pegas kedua tertekan sehingga tercipta kombinasi kerja secara mekanik. Pada saat kalibrasi penekan pegas akan membuat pegas kedua terkalibrasi sehingga pegas pertama kembali ke tertekan seperti semula. Dan jarum kembali ke posisi nol
3.1.3        Ketelitian Stopwatch
Stopwatch jarum memiliki ketelitian 0,1 detik karena setiap skala pada stopwatch dibagi menjadi 10 bagian, sedangkan stopwatch digital memiliki ketelitian hingga 0,001 s.
3.1.4    Cara Menggunakan Stopwatch
3.1.4.1    Ambil stopwatch. Pastikan dahulu bahwa semua jarum stopwatch  menunjuk pada angka nol,(bila belum tekan tombol pengenol).
3.1.4.2    Minta teman anda untuk membaca naskah yang telah disediakan bersamaan dengan menekan tombol start.
3.1.4.3    Tekan tombol stop bersamaan dengan berakhirnya naskah yang dibaca oleh teman anda.
3.1.4.4    Bacalah skala yang ditunjuk oleh stopwatch, mulailah  dengan penjunjukkan jarum menit kemudian jarum  detik/sekon.Pembacaan dan penulisan jarum detik dapat dilakukan hingga setengah skala terkecil. Catat hasilnya pada hasil pengamatan.
3.1.5    Cara Membaca Skala Pengukuran Stopwatch Yang Tepat
Pada pengukuran waktu dengan menggunakan stopwatch, pembacaan skalanya dimulai dengan penunjukan jarum menit kemudian jarum detik/sekon. Pembacaan dan penulisan jarum detik dapat dilakukan hingga setengah skala terkecil. Adapun cara penggunaan stopwatch dengan  terlebih  dahulu memastikan bahwa semua jarum stopwatch menunjuk pada angka nol. Bila belum, melakukan pengenolan dengan cara menekan tombol pengenol (biasanya berwarna hitam/tombol tengah) dan pada saat pengukuran dimulai ,tekan tombol start (biasanya berwarna hijau, tombol kanan). Dan ketika pengukuran selesai tekan tombol stop ( biasanya berwarna merah, tombol kiri
3.2  Stopwatch Digital
Stopwatch digital merupakan jenis stopwatch yang menggunakan layar/monitor sebagai penunjuk hasil pengukuran. Waktu hasil pengukuran dapat kita baca hingga satuan detik.
3.2.1        bagian-bagian dan dari stopwatch digital




3.2.1.1           L.C.D
3.2.1.2             4 digit tampilan waktu menunjukkan menit ("M") dan waktu detik ("S")
3.2.1.3            Timer dapat diprogram maksimum sampai 99 menit, 59 detik dan menghitung mundur
3.2.1.4            Bel alarm output saat waktu menghitung mundur ke nol
3.2.1.5            Timer ini juga dapat berfungsi sebagai  memory recall
3.2.1.6            Masing-masing tombol untuk setting menit dan detik
4.       Alat-alat Ukur Suhu
          4.1       Thermometer
4.1.1        Bagian-bagian
Description: http://www.alatkesehatankita.com/wp-content/uploads/2013/05/termometer-dan-skala-suhu-a.jpg
4.1.1.1           Titik tetap atas
4.1.1.2           Batang kaca dengan celah kapiler di bagian dalamnya
4.1.1.3           Titik tetap bawah
4.1.1.4           Trandon (resevoir) zat cair
4.1.1.5           Skala suhu
4.1.1.6           Zat cair thermometer
4.1.2    Cara Menggunakan
4.1.2.1      Meletakan temometer ke benda yang ingin diukur suhunya
4.1.2.2      Kenaikan kapiler pada termometer menunjukan suhu yang di ukur
5.       ph Meter, Soil dan Moisture, Higrometer, Hidrometer, dan Barometer
5.1              ph Meter
Untuk mengukur pH (keasaman atau alkalinitas) dari cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH zat semi-padat).
5.1.1        Bagian-bagian
Description: https://ecs7.tokopedia.net/img/product-1/2015/5/5/109985/109985_a3113f64-f2a6-11e4-9409-b88949bc7260.jpg
5.1.2        Cara Menggunakan Alat ph Meter
5.1.2.1                Sediakan larutan yang akan di ukur keasamannya. Siapkan sesuai kebutuhan, jangan terlalu banyak jangan pula terlalu sedikit, secukupnya saja.
5.1.2.2                 Sebelum di ukur, terlebih dahulu perhatikan kadar suhu larutan yang akan di ukur dengan suhu larutan yang sudah dikalibrasi sebelumnya. Pastikan keduanya harus sama, misalnya jika suhu larutan yang sudah dikalibrasi sebesar dua puluh derajat celcius,makasuhu cairan yang akan diukur juga harus sama.
5.1.2.3                Buka penutup elektroda pada alat ph dengan menggunakan air khusus, kemudian bersihkan dengan tisu sampai kering.
5.1.2.4                 Hidupkan alat ph,lalu celupkan elektroda ke dalam cairan yang akan diukur, kemudian putar-putar elektroda larut menjadi homogen.
5.1.2.5                Kemudian tekan tombol yang bertuliskan MEAS lantas akan muncul kata HOLD di layar. Lalu tunggu beberapa saat hingga muncul angka PH yang menunjukan kadar ph pada cairan tersebut. Setelah itu matikan alat tersebut.

5.2         Soil dan Moisture
5.2.1      Bagian-bagian Soil & Moisture Tester
Description: http://pdaagar.com/wp-content/uploads/2013/07/Soil-Tester-4-in-1alat-ukur-parameter-tanah-gabunganAlat-Pengukur-Suhu-Tanah-Thermometer-Tanah-Digital-pH-Meter-Tanah-digital-Soil-pH-Meter-alat-ukur-kelembaban-tanah-soil-moisture-meteri.jpg

5.2.2        Cara Menggunakan
5.2.2.1           Siapkan batere 9 volt sebagai tenaga/power untuk mengoperasikan alat.
5.2.2.2           Buka bagian belakang alat sebagai tempat batere berada secara hati hati, pasang batere dan jangan lupa sesuaikan dengan kutub min dan plusnya.
5.2.2.3           Nyalakan tombol on.
5.2.2.4           Sesuaikan posisi saklar yang berada di bagian belakang alat (diatas kotak batere), jika mau mengukur suhu, geser saklar ke posisi huruf yang menunjukan derajat Celsius, jika mau mengukur pH tanah, atur saklar di posisi pH.
5.2.2.5           Sebelum ditancapkan ke tanah pastikan batang “Probe” dalam keadaan bersih dan buka tutup/pelindung Probe (warna putih”
5.2.2.6           Pastikan jika tanah dalam keadaan keras/padat/Compact, harus digemburkan dahulu (tidak perlu disiram air, karena bisa berpengaruh pada kelembabannya), bisa digemburkan dengan Cetok/ Cangkul. Usahakan jangan langsung menancapkan ke tanah jika tanah dalam keadaan keras/kompak.
5.2.2.7           Setelah pemakaian, bersihkan alat dengan Aquades dan di lap dengan kain bersih dan lembut (Flanel) atau bisa dengan Tissue. Simpan di tempat Kering.
5.3         Higrometer
Hygrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban relatif pada suatu tempat.
5.3.1    Bagian-bagian
Description: http://blog.ub.ac.id/syafrilabdillah/files/2013/05/hygrometer.jpg

5.3.2    Cara menggunakan
Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang akan diukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. skala kelembaban biasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan derajat celcius. Ada bentuk higrometer lama yakni berbentuk bundar atau berupa termometer yangdipasang didinding. Cara membacanya  juga sama, bisa dilihat pada raksanya ditermometer satu yang untuk mengukur kelembaban dan satu lagi yang mengukur suhu.yang bundar ya dibaca skalanya.Perlu diperhatikan pada saat pengukuran dengan hygrometer selama pembacaanharuslah diberi aliran udara yang berhembus kearah alat tersebut, ini dapat dilakukandengan mengipasi alat tersebut dengan secarik kertas atau kipas
5.4      Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis (atau kepadatan relatif) dari cairan, yaitu rasio kepadatan cairan dengan densitas air.
5.4.1    Bagian-Bagian Hidrometer
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzHtRJdE1iTke1BaODXoIWZpcmhWXq87U8klzlBksnk-RMIhoUWNt3H2J6LF8QwCt5P922D1MWawnsXIKDj2WA1OQbQTKgU-fXcvZZPXH2ntvDNRYTSXXazdjPyyVF7Z1NaOHYZMkE6Jar/s1600/hidrometer.jpg
5.4.1.1      Batang Hidrometer
Berfungsi untuk pengangan awal sebelum hidrometer dicelupkan pada cairan, serta sebagai tempat skala hidrometer
5.4.1.2      Skala Hidrometer
Merupakan ukuran massa jenis cairan yang akan diukur
5.4.1.3      Kaca Bohlam
Tempat tertampungnya udara
5.4.1.4      Beban
Terbuat dari timbal berfungsi untuk memposisikan Hidrometer tegak lurus dengan permukaan air
5.4.2    Cara menggunakan hidrometer
Menyiapkan hidrometer dan zat cair yang akan di ukur massa jenisnya dalam suatu tabung
Pastikan hidrometer bersih dan telah terkalibrasi
Memasukkan hidrometer ke dalam tabung yang berisi zat cair yang akan diukur massa jenisnya dengan hati-hati untuk menghindari pembentukan gelembung udara dan usahakan hidrometer dalam keadaan tegak lurus agar mempermudah dalam pembacaan
Kemudian membaca hasil pengukuran yang tertera pada skala.
5.4.3    Cara Membaca Hasil Pengukuran
Cara membaca hasil pengukuran pada hidrometer adalah dengan membaca skala yang ditunjuk oleh zat cair yang naik dalam hidrometer. Satuan yang digunakan dalam pengukuran ini adalah g cm-3 . skala yang terbaca ini merupakan massa jenis relatif.
5.5      Barometer
Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW-g449PQu2SHpnyA94trnH713JrLWTEpMbtcOTJ3y38wAyDIwq5BlV0a7TV5KwjnwuP3F5Dp1k1HLRx0AcmCJMMdW6AwJQbzYx4kp46wGOvHY8wEGCul860c31BcSx8EXc0BitEAWPxGJ/s1600/cara_menggunakan_barometer.jpg
Cara menggunakan barometer yaitu :
1)      Jika anda belum memiliki barometer anda juga bisa menggunakan jam tangan yang sudah dilengkapi dengan barometer,
2)      Tempatkan barometer di lokasi yang tidak terpengaruh oleh perubahan radikal. Ini berarti Anda tidak menempatkan barometer dekat jendela atau di jalur sinar matahari langsung karena yang akan menyebabkan perubahan radikal sebagai matahari naik atau turun. Cari tempat yang memiliki warna lebih banyak dan memiliki suhu yang stabil.
3)      Aturlah barometer. Untuk melakukan ini, Anda akan harus mencari tahu pembacaan barometer saat ini. Anda dapat memperoleh ini dengan mencari situs cuaca online atau Anda dapat menghubungi layanan cuaca lokal Anda. Ambil membaca itu dan mengatur barometer Anda untuk itu. Untuk mengatur barometer harus ada sekrup Anda dapat melemaskan dan kemudian memindahkan satu sisi stabil (Anda memiliki satu tangan bergerak terlalu seperti pada jam). Tempat itu pada bacaan Anda dapatkan dari layanan cuaca. Tangan bergerak akan bergerak sebagai perubahan tekanan.
4)      Perhatikan tangan bergerak meningkat. Menunjukkan peningkatan cuaca yang baik. Ini harus tenang, jelas dan cerah luar dari tekanan meningkat.
5)      Perhatikan tangan bergerak menurun. Penurunan pada barometer menunjukkan cuaca semakin buruk. Anda mungkin mengalami hujan, awan atau angin.
6)      Buat grafik dan memetakan tekanan barometrik dari hari ke hari. Ini akan menunjukkan perubahan yang telah terjadi selama periode waktu. Bagan Anda harus memiliki empat kategori: tanggal, waktu, kondisi cuaca dan membaca tekanan udara. Anda mendapatkan pembacaan dengan melihat jumlah tangan bergerak aktif.
                          


             


0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates